HERBAL NANO UNTUK DIABET

HERBAL NANO UNTUK DIABET

Pengertian Diabetes Melitus. Kenapa Penyakit ini lebih tepatnya adalah bisa dikontrol, bukan bisa disembuhkan??

Pengertian Diabetes Melitus. Kenapa Penyakit ini lebih tepatnya adalah bisa dikontrol, bukan bisa disembuhkan??


Diabetes Melitus atau disingkat DM, adalah golongan penyakit kronis yang ditandai peningkatan kadar gula darah.
Orang awam sering menyebut Diabetes Melitus/ DM sebagai penyakit kencing manis. Tidak salah
Yang saya mau tekankan di sini adalah, Karena kebanyakan DM itu berlangsung secara kronis dan bersifat degeneratif (Akibat faktor penambahan usia atau penurunan fungsi tubuh), maka DIABETES MELITUS INI LEBIH TEPATNYA ADALAH BISA DIKONTROL, BUKAN BISA DISEMBUHKAN.

Kenapa saya memakai huruf besar dan di Bold (tebalkan)?
♥ Karena yang sering terjadi di lapangan adalah, para pelayan kesehatan sering kali mengabaikan pasien yang terdiagnosis Diabetes Melitus.
Misalnya: Pasien datang dengan gejala-gejala diabetes, seperti: banyak makan, banyak minum, banyak kencing, setelah dicek kadar gula darahnya dengan alat yang disebut glucotest, maka didapati pasien tersebut terdiagnosis hiperglicemia/ Diabetes Melitus.
Pelayan kesehatan hanya memberikan resep obat hiperglicemia atau langsung suntik insulin. Setelah kadar gula darah normal, pasien diperbolehkan pulang begitu saja.
♥ Atau pasiennya masa bodoh dengan penyakit kencing manisnya/ DM nya. Padalah sudah dianjurkan untuk menjalankan gaya hidup sehat, menuruti resep obat yang telah diberikan, dan harus datang kontrol lagi untuk dicek kadar gula darahnya. Yang sering terjadi adalah: Pasien pulang begitu saja setelah keadaannya membaik.
PADAHAL, APABILA SESEORANG BERISIKO TERDIAGNOSIS DIABETES MELITUS INI, MAKA DIA HARUS MENJALANKAN POLA HIDUP SEHAT DENGAN LEBIH KETAT, atau LEBIH BAIK DARI  ORANG LAIN
DIA HARUS MENJAGA KADAR GULA DARAHNYA BENAR-BENAR STABIL DAN TERKONTROL SEPANJANG HIDUPNYA, BAIK DENGAN POLA HIDUP SEHAT MAUPUN OBAT-OBATAN HIPERGLICEMIA.
Hal ini membutuhkan kesadaran dari semua pihak untuk mengontrol kadar gula darah tetap normal, baik dokter maupun pasien.
Karena Sangat Banyak jumlah penderita DM, dan komplikasi-komplikasi dari DM itu sendiri yang berakibat bertambahnya kasus Penyakit-penyakit seperti gagal ginjal, stroke, penyakit jantung, kebutaan, luka diabetes, dan lain-lain.
Diharapkan setelah selesai membaca artikel ini, Anda akan lebih paham bagaimana cara mengontrol kadar gula darah Anda tetap stabil atau normal. Tolong bagikan/ share artikel ini ke orang lain yang membutuhkan.
Mengenai Diabetes Melitus: Definisi, Cara Pengukuran Kadar Gula Darah yang Ideal, Gejala DM, Tipe-tipenya, Komplikasi, POLA HIDUP SEHAT, dan Obat-obatnya. Semua sudah dijelaskan cukup lengkap di artikel ini, dan dijabarkan dengan bahasa yang mudah, bahkan untuk orang awam.
Mari kita diskusi bersama Description: emo2
Apa itu diabetes melitus?
Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis.
*Kenapa penderita DM  air kencingnya manis.??
Karena secara normal, ginjal menyerap glucosa pada proses pembuatan urine dengan sempurna. (PIKIR ginjal ” sayang kalau dibuang bersama dengan urine,  karena glucosa merupakan sumber energi”)
Tetapi, Pada orang DM, kadar gula darah terlalu berlebihan, sehingga ginjal tidak mampu menyerap glucosa semuanya akibatnya ada glucosa yang dibuang ginjal bersamaan dengan urine yang membuat kencing penderita DM menjadi manis.
*Kenapa badan OON Project Pop dari sebelumnya gemuk, menjadi kurus akibat komplikasi dari Diabetes Melitus ini.?
♥ Bukan karena dia tidak makan atau diet untuk kurus, tapi ini terjadi karena hal-hal berikut :

Tubuh menjadi kurus akibat dari resistensi insulin, Artinya sel-sel tubuh kurang mampu menggunakan insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel-sel tubuh sebagai sumber energi.
Jika hal ini terjadi, maka tubuh mau tidak mau akan mengambil lemak yang dipecah menjadi energi atau bisa juga protein (termasuk otot). Dan selanjutnya badan penderita akan habis/ kurus, seperti yang dialami OON Project Pop.
*Bagaimana kita mengetahui bahwa seseorang terkena Diabetes Melitus secara pasti dan akurat??
♥ Untuk mengetahui bahwa Anda terkena diabetes atau tidak, pemeriksaan umum yang dapat kita lakukan adalah dengan alat pengukur kadar gula darah, namanya glucotest.
Berdasarkan waktu  pengukurannya :
1. Glucosa darah puasa (pasien puasa tidak makan selama 8 jam, boleh minum air putih sedikit saja)
  • Hipoglicemia  : Jika kadar gula darah < 80 mg/dL  (glucosa darah kurang, Cepat berikan gula!!)
  • Normoglicemia  : Jika kadar gula darah 80-125 mg/dL
  • Hiperglicemia (DM) : Jika kadar gula darah >125 mg/dL.
2. SETELAH ITU  Kita pastikan lagi dengan Test toleransi glucosa oral (TTGO) /atau 2 jam postprandial
♦ TTGO:  diberikan minum larutan gula (kurang lebih 3 sendok makan gula +250 mcc air ) atau
♦ 2 jam post prandial, maksudnya : pasien makan seperti biasa. 2 jam kemudian dicek lagi.
  • Normal : Jika glucosa darah : <140 mg/dL
  • Glucosa darah terganggu.  Resiko DM,, HATI-HATI!!  : Jika glucosa darah: 140-199 mg/dL
  • Diabetes Melitus Jika glucosa darah : >199 mg/dL = 200 mg/dL atau lebih
Jadi Diabetes melitus bisa dipastikan dengan:
♥ Glucosa darah  puasa : >125 mg/ dL
♥ disertai dengan TTGO/ 2 jam post prandial  >199 mg/dL
(TTGO lebih akurat dibandingkan 2 jam post prandial).
3. Secara praktis kita juga bisa mendiagnosa Diabetes Melitus dari glucosa darah sewaktu (random glucose) . cek saja tanpa puasa.
  • Hipoglicemia :Jika kadar gula darah < 80 mg/dL  (glucosa darah kurang, Cepat berikan gula!!)
  • Normoglicemia  masih aman :Jika kadar gula darah 80-150 mg/dL
  • Normoglicemia tapi beresiko DM :Jika kadar gula darah 151-199 mg/dL, HATI-HATI!
  • Hiperglicemia( DM) : Jika kadar gula darah  200mg/dL atau lebih.
4. Ada juga Pemeriksaan  HbA1C
Tujuan  Pemeriksaan ini adalah:
  • Untuk melihat apakah kadar gulanya terkontrol selama 3 bulan ke belakang.
  • Bisa juga digunakan untuk melihat efektifitas obat DM yang selama ini dikonsumsi pasien untuk mengontrol kadar gulanya.

glucose yang kadarnya berlebih membentuk ikatan dengan hemoglobin (protein di dalam sel darah merah)
Kadar HbA1C pada orang normal   : 3,5-5,6%
Kadar HBa1C pada orang yang memiliki resiko DM atau preDiabetes  : 5,7-6,4%
Kadar HBa1C pada orang  yang kemungkinan besar memiliki DM  : > 6,5%
Pasien DM yang menjalani perawatan atau diberikan treatment harus dijaga agar kadar HbA1C di bawah 7 %

Sesuai dengan PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia), klasifikasi diabetes dibagi 4:
  1. Diabetes Melitus tipe 1      (# penjelasan di bawah)
  2. Diabetes Melitus tipe 2     ( #penjelasan di bawah)
  3. Diabetes Melitus tipe lain : Biasanya karena faktor genetik, infeksi, kelainan pankreas, kelainan hormonal, zat kimia/obat.
  4. Diabetes Melitus Gestasional (DM yang terjadi selama kehamilan)
Sebelum kita masuk dalam pembahasan, ada baiknya kita mengenal beberapa poin:
  • Hormon Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas.
♦) Fungsi dari hormon insulin adalah Mengendalikan kadar gula darah agar tidak tinggi, dengan cara:
  1. Menyimpan cadangan glucosa yang berlebih di hati sebagai glikogen
  2. Menekan produksi Glucosa dari hati.
  3. Menempel pada reseptor insulin di dinding sel untuk membawa masuk glucosa ke dalam sel sebagai sumber energi
  • Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh suatu kelenjar, dibawa ke aliran darah menuju sel target atau organ target. Setelah itu sel target atau organ target mengenalinya sebagai pesan untuk melakukan fungsi atau tugas tertentu. (Seperti SMS) ^-^  Reseptor itu seperti penerima sinyal.
  • Sel : unit fungsional dan struktural terkecil pembentuk tubuh makhluk hidup
  •  Kumpulan Sel membentuk  jaringan  organ  sistem organ  organisme/makhluk hidup

Oke sekarang kita bahas mengenai Diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2.
1. Diabetes Melitus tipe 1 (IDDM = Insulin Dependent Diabetes mellitus)
Kerusakan terjadi di sel beta pankreas Karena itu pada penderita DM tip 1, Hormon insulin tidak bisa disekresi/ dikeluarkan Terjadi defisiensi/ kekurangan insulin secara absolut atau mutlak.
*Kenapa sel beta pankreas yang berfungsi memproduksi hormon insulin, bisa terjadi kerusakan pada DM tipe 1??
♥ Penyebab yang paling sering adalah karena Sel-sel beta pankreas itu diserang oleh sel imun/ sel kekebalan tubuh sendiri (autoimmune destruction of the beta cells in the pancreas),
♥ Karena sel-sel kekebalan tubuh sendiri itu salah mengenal dan menganggap sel beta pankreas itu antigen (benda asing), karena itu diserang sehingga sel beta pankreas menjadi rusak.
◊ Kebanyakan penderita DM tipe 1 adalah anak-anak.
◊ DM tipe 1 ini mutlak memerlukan injeksi insulin treatment seumur hidupnya.
2. Diabetes Melitus tipe 2 (NIDDM= Non Insulin Dependent Diabetes mellitus)
◊ 90 persen(%) penderita DM adalah DM tipe 2
◊ Kebanyakan penderita adalah orang dewasa
◊ Kerusakan terjadi di reseptor insulin yang ada di dinding sel.
◊ Reseptor Tidak sensitif terhadap insulin. Disebut insulin resistant (resistensi insulin).
◊ Jika reseptor bermasalah maka hormon insulin tidak bisa membawa masuk glukosa ke dalam sel.
◊ Pada akhirnya nanti terjadi defisiensi insulin relatif (kekurangan insulin secara relatif)
* KENAPA Kita tidak boleh makan atau minum terlalu manis (berlebihan gula) dan terlalu sering, apalagi jika saudara kita, atau orang tua kita memiliki riwayat Diabetes Melitus @.@??
Karena kita sangat beresiko untuk terkena DM, terutama DM tipe 2 ini.
♥ Makanan yang kita makan  menjadi glucosa dan dibawa masuk ke aliran darah  karena adanya kadar gula yang meningkat di dalam darah, sel beta pankreas menjadi aktif untuk mengeluarkan hormon insulin  Jika terlalu sering makan manis, insulin yang diproduksi menjadi banyak di aliran darah  Lama kelamaan membuat reseptor insulin di dinding sel menjadi tidak sensitif terhadap insulin  terjadi resistensi insulin  makin membuat pankreas bekerja lebih berat untuk memproduksi insulin, tetapi tetap saja nihil karena reseptornya/ penerima sinyalnya tidak peka  sel beta pankreas yang terus bekerja berat akhirnya menjadi lelah  pada akhirnya produksi hormon insulin relatif menjadi sedikit.
* Sudah tau kan apa yang terjadi jika hormon insulin menjadi sedikit?
Jika Hormon insulin sedikit maka kadar gula darah menjadi tinggi. Kadar gula darah tinggi berimbas pada kencing manis atau diabetes Melitus.

Gejala yang terjadi pada pasien DM yang perlu diingat adalah: 3 P
  • Poliuria (Banyak kencing)
  • Polidipsi (Banyak minum)
  • Polifagi (Banyak makan)
Kenapa gejala-gejala itu muncul @.@??
  • 1.Poliuria (banyak kencing): Banyaknya kencing ini disebabkan kadar gula dalam darah berlebihan tubuh berusaha membuang kelebihan gula melalui ginjal dalam bentuk urine (Banyaknya gula yang melalui ginjal membuat kejadian DIURESIS OSMOTIK). artinya urine yang mengandung gula itu pekat  menarik air  kencingnya jadi banyak.
  • 2. Polidipsi (banyak minum): Karena pasien kencingnya banyak  tejadi dehidrasi atau kekurangan cairan/ kering  pusat rasa haus di hipotalamus otak meningkat  pasien jadi haus dan ingin minum banyak banyak minum  banyak kencing ( Jadi *Banyak kencing menyebabkan banyak minum* Banyak minum juga menyebabkan banyak kencing)
  • 3. Polifagi (banyak makan) : Karena pada orang dengan  DM, glucosa yang beredar  tidak bisa masuk ke dalam sel dan dipakai oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi. Karena itu pusat rasa lapar di hipotalamus aktif  merangsang untuk terus makan, supaya  ada asupan kalori yang dipakai sebagai sumber energi.
Glucosa yang tidak bisa masuk ke dalam sel pada orang dengan Diabetes, disebabkan karena  gangguan dari reseptor insulin yang ada di sel: (padahal jika reseptor insulin itu baik , maka insulin bisa bekerja untuk membawa glucosa masuk ke dalam sel)

Gejala tambahan:
  • Lemah: Akibat malfungsi dalam penggunaan insulin. Jumlah glukosa yang diperoleh dari makanan akan tetap tinggal di dalam darah (kadar gula darah menjadi tinggi) tetapi tidak dapat masuk ke dalam sel. Kondisi tersebut menyebabkan sel-sel tubuh tidak memiliki gula yang cukup untuk digunakan sebagai energi, sehingga penderita diabetes tersebut merasa lemas.”
  • Berat badan Turun. Akibat glukosa yang tidak bisa dipakai sebagai sumber energi, maka tubuh memecah lipid/ lemak , dan  protein menjadi alternatif sumber energi. Sehingga berat badan turun seperti yang dialami Oon Project Pop.

Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes melitus akan menyebabkan berbagai komplikasi,baik yang bersifat akut maupun yang kronik. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi para pasien untuk memantau kadar glukosa darahnya secara rutin.
Komplikasi akut (cepat) DM
Keadaan yang termasuk dalam komplikasi akut DM adalah:
  1. Ketoasidosis diabetik (KAD)
  2. Status Hiperglikemi Hiperosmolar (SHH) /koma Hiperosmoler non ketotik
*Pada dua keadaan ini kadar glukosa darah sangat tinggi. (pada KAD 300-600 mg/dL, pada SHH 600-1200 mg/dL), dan pasien biasanya tidak sadarkan diri/ koma. Karena angka kematiannya tinggi, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan yang memadai.
3. Keadaan hipoglikemia juga termasuk dalam komplikasi akut DM.Di mana terjadi penurunan kadar glukosa darah sampai <90 mg/dL. Pasien DM juga bisa tidak sadarkan diri/ koma.
Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia misalnya :
  1. pasien meminum obat terlalu banyak (paling sering golongan sulfonilurea)
  2. atau menyuntik insulin terlalu banyak
  3. atau pasien tidak makan setelah minum obat atau menyuntik insulin.
Gejala hipoglikemia antara lain:
  • Jika kita curiga bahwa dia mungkin mengalami hipoglikemia, segera kita berikan gula, atau minum manis. Jika tetap tidak sadarkan diri segera!! bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Komplikasi kronik DM
Penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf.
Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan dibagi menjadi dua jenis, yakni pembuluh darah besar (makroangiopati) dan pembuluh darah kecil (mikroangiopati).
Yang termasuk dalam pembuluh darah besar antara lain:
  • Pembuluh darah jantung, yang jika rusak akan menyebabkan penyakit jantung kororner dan serangan jantung mendadak.
  • Pembuluh darah tepi, terutama pada tungkai, yang jika rusak akan menyebabkan luka iskemik (gangguan aliran darah) pada kaki
  • Pembuluh darah otak, yang jika rusak akan dapat menyebabkan stroke
Kerusakan pembuluh darah kecil (mikroangiopati) misalnya:
  • Mengenai pembuluh darah retina pada mata (retinopati), dan dapat menyebabkan kebutaan.
  • Mengenai pembuluh darah ginjal yang akan menyebabkan nefropati diabetikum  gagal ginjal.   Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel saya tentang Cuci darah . @.@
  • Mengenai saraf perifer, yang menyebabkan perasaan kebas atau baal pada ujung-ujung jari.
Karena rasa kebas/ baal, terutama pada kakinya, maka pasien DM sering kali tidak menyadari adanya luka pada kaki  sehingga meningkatkan risiko menjadi luka yang lebih dalam (ulcus diabetic foot)

Jika Luka sukar sembuh, dan ada jaringan yang mati/nekrotik, apalagi sudah menginfeksi, maka perlu dilakukan tindakan amputasi.
  • Gejala lain selain baal pada kaki, yaitu kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri. Lebih terasa sakit di malam hari serta kelemahan pada tangan dan kaki.
Pada pasien yang mengalami kerusakan saraf perifer, maka harus diajarkan mengenai perawatan kaki yang memadai sehingga mengurangi risiko luka dan amputasi.
JANGAN BERJALAN KE LUAR RUMAH DENGAN BERTELANJANG KAKI!! Karena jika terjadi luka, maka bisa menyebabkan ulcus diabetic foot.

Di bawah ini, adalah gaya hidup sehat untuk menghindari komplikasi Diabetes.
Sumber berita: WebMD
Artikel ini saya periksa dengan teliti, dan menambahkan beberapa konten yang bermanfaat untuk Anda.
Informasi Praktis Menjaga Kadar Gula Darah Anda tetap stabil atau Normal
Batasi Asupan karbohidrat atau gula
Menghindari diabetes bukan berarti Anda harus pantang karbohidrat sepenuhnya.
Anda tetap butuh nasi atau gula, NAMUN JANGAN KEBANYAKAN .
Porsi nasinya dikurangi. Kalau sudah makan mie, tidak perlu ditambah nasi, karena karbohidratnya jadi double.Boleh baca artikel saya tentang anjuran konsumsi mie instant.
Lebih baik pesan juice TANPA GULA. Hindari softdrink atau minuman bersoda. Makan ice cream secukupnya saja. Sekali makan jangan langsung banyak atau rakus.
Lebih baik porsi makan sedikit namun sering.
Misalnya dari 3 kali sehari Makan Banyak  Menjadi 5 kali sehari makan sedikit, Supaya kadar gula darah stabil dan terkontrol.
Turunkan Berat Badan jika Anda KEGEMUKAN atau OBESITAS.
Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan beberapa kilogram saja dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin. Hal ini akan membantu menurunkan gula darah.
Anda juga akan memiliki lebih banyak energi. Apakah Anda siap? Tujuannya adalah untuk membakar kalori lebih banyak dari yang Anda makan.
Untuk memulai, cobalah mengurangi lemak dan kalori dari pola makan Anda, seperti keripik atau kentang goreng. Porsi makan juga dikurangi.
Perhitungan Berat Badan IDEAL adalah : Tinggi badan(cm) – 100 – 10% dari (tinggi badan-100) = Rentang BB yang ideal adalah plus minus 10% dari hasil.
Oke saya beri contoh. tinggi badan saya 180 cm, Jadi bb ideal saya adalah =  180-100- 10%nya(180-100) yaitu 8 = 72.
Rentang BB ideal, (72 – 7,2) sampai (72+7,2) = jadi Rentang Berat badan ideal saya adalah  64,8 – 79,2 kg.
*Perhitungan Berat badan ideal juga bisa menggunakan indeks massa tubuh (IMT).
Perhitungannya :  (BB dalam kg) dibagi (Tinggi badan dalam meter) , lalu dibagi lagi (Tinggi badan dalam meter).
Berat badan saya sekarang : 75 kg dibagi 1,8 dibagi lagi 1,8 , maka IMT saya: 22,22 kg/ m2
Masih normal
Tidur yang Cukup
Tidur yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat meningkatkan nafsu makan dan keinginan untuk makan makanan tinggi karbohidrat.
Hal tersebut dapat menyebabkan penambahan berat badan, meningkatkan risiko komplikasi seperti penyakit jantung.
Jadi bagi yang sudah dewasa, tidurlah yang cukup selama tujuh atau delapan jam tidur setiap malam.
Menjadi Aktif
Pilihlah satu aktivitas yang Anda sukai, misal berjalan, menari, bersepeda, atau hanya jalan di tempat ketika Anda sedang telepon dan lakukan selama setengah jam setiap hari serta dapat ditingkatkan jika diperlukan.
Olahraga dapat membantu Anda menurunkan risiko kardiovaskular (jantung-pembuluh darah), kolesterol, dan mengontrol tekanan darah, serta menjaga berat badan tetap terjaga. Olahraga juga mengurangi stres dan dapat membantu Anda mengurangi resiko diabetes.
Olahraga juga mengaktifkan/ membuat peka reseptor insulin yang  membuat hormon insulin lebih aktif bekerja.
Dianjurkan untuk melakukan olahraga minimal 30 menit sehari. Intinya Aktiflah untuk bergerak. Jangan Malas Description: emo6
Olahraga yang terbaik bagi Anda yang menderita nyeri lutut, dan berusia > 55 th, adalah berenang.
Memantau Gula Darah Harian Anda
Memeriksa gula adarah seharusnya dilakukan secara berkala. Dengan memeriksa kadar glukosa darah, kita dapat mengetahui diagnosis dari diabetes melitus, sehingga cepat mendapatkan treatment.
Hal itu akan sangat membantu kita dalam mencegah terjadinya komplikasi baik akut maupun kronis dari Diabetes Melitus.
Dengan memeriksa gula darah, Anda dapat melihat:
  • Bagaimana pengaruh asupan makanan dan minuman/ diet terhadap kadar gula darah Anda?
  • Apakah gaya hidup sehat yang sudah dilakukan, berhasil atau tidak dalam pengendalian kadar gula darah?
  • dan apakah program pengobatan/ treatment Anda berespons dengan baik.
Dokter Anda dapat membantu menetapkan kisaran target kadar glukosa untuk mencapai Normoglikcmia.
Semakin dekat Anda dengan sasaran target Anda, maka Anda akan semakin merasa membaik.
Mengelola Stres
Bila Anda memiliki diabetes, maka stres dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat.
Karena itu singkirkan sebisa mungkin tekanan fisik atau mental Anda.
Teknik relaksasi seperti latihan pernapasan, yoga, dan meditasi mungkin sangat efektif jika Anda memiliki diabetes tipe 2. Jangan lupa berdoa juga penting ^-^. Baca artikel saya tentang Manfaat Berdoa yang Luar Biasa bagi Kesehatan.
 Pantang garam
Kurangi garam dalam pola makan Anda. Hal ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan melindungi ginjal.
Hindari makanan yang sudah diolah dan gunakan bahan-bahan segar sebisa Anda.
Ketika Anda memasak, bumbui makanan dengan bumbu dan rempah-rempah sebagai pengganti garam.
Orang dewasa berusia lebih dari 51 tahun serta individu dengan tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit ginjal kronis harus mengurangi asupan natrium/sodium hingga 1.500 mg sehari, ini berarti kurang dari setengah sendok teh garam.
Kontrol rutin: Gula darah, Tekanan darah, dan Kolesterol
Penyakit jantung dapat menjadi komplikasi dari diabetes yang serius.
Pantau risiko Anda dengan melakukan pemeriksaan ABC berikut:
A. Kontrol gula darah rata-rata selama 2 sampai 3 bulan terakhir.
Anda mungkin perlu diperiksa dua kali atau lebih dalam setahun. Konsultasikan dengan dokter Anda.
B. Kontrol Tekanan darah. Tujuannya: mencapai normotensi.  @.@ boleh baca artikel saya tentang Hipertensi
C. Kontrol Kolesterol. Tujuannya: Kolesterol Total di bawah 200 mg/dL, LDL di bawah 100 mg/dl, HDL di atas 40 mg/dl, dan trigliserida di bawah 150 mg/dl.
Segera obati luka Anda
Diabetes meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat penyembuhan, jadi obati luka dan goresan dengan cepat.
Bersihkan luka Anda dengan benar dan gunakan krim antibiotik dan perban yang steril.
Segera kunjungi dokter jika tidak membaik dalam beberapa hari. Periksa kaki Anda setiap hari untuk lecet, luka, irisan, kemerahan, atau bengkak. Lembabkan kaki Anda untuk mencegah pecah-pecah.
Hentikan Kebiasaan Merokok Anda
Penderita diabetes yang merokok memiliki peluang dua kali lebih mungkin untuk meninggal secara prematur dibandingkan mereka yang tidak merokok.Berhenti merokok membantu jantung dan paru-paru. Hal Ini juga menurunkan tekanan darah dan risiko stroke, serangan jantung, kerusakan saraf, dan penyakit ginjal. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai bantuan untuk berhenti merokok.
Pilih Makanan yang sehat dan cukup minum air putih

♥Makan banyak serat seperti buah-buahan dan sayuran, sangat dianjurkan untuk mengaktifkan reseptor insulin di dinding sel, supaya peka terhadap kerja hormon insulin.
♥ Minyak goreng sebaiknya maksimal untuk 2 kali pakai.
♥Perbanyak minum air putih, supaya pembuluh darah, ginjal, terairi dengan baik. Dewasa minum 2,5 liter perhari. Pada orang tua berusia 55 tahun ke atas, minum air putih 1,5 liter -2 liter, karena kapasitas organ menurun.
Atur Jadwal Kunjungan ke Dokter
Sebaiknya Anda mengunjungi dokter sebanyak dua sampai empat kali setahun.
Jika Anda menggunakan insulin atau obat-obatan Diabetes Melitus, Anda harus mengunjungi lebih sering.
Kemudian lakukan juga pemeriksaan fisik dan mata tahunan.
Anda sebaiknya periksa mata, saraf, dan kerusakan ginjal, dan komplikasi lain untuk menghilangkan kemungkinan komplikasi dari diabetes melitus, baik komplikasi akut maupun kronis.
Perlu juga ke dokter gigi dua kali setahun serta pastikan untuk memberitahu semua penyedia layanan kesehatan Anda bahwa Anda memiliki diabetes.

Lebih baik dilakukan General Check up setahun sekali , atau pemeriksaan medis keseluruhan bagi Anda yang berusia 40 tahun ke atas.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Diabetes Melitus. Kenapa Penyakit ini lebih tepatnya adalah bisa dikontrol, bukan bisa disembuhkan??"

Posting Komentar